AGEN DOMINO
Tidak sedikit yang percaya menggunakan deodoran dengan kandungan antiperspiran dapat membunuh bakteri penyebab bau keringat. Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menyebutkan deodoran hanya mampu mengurangi bakteri sebesar 20 persen. Tak hanya itu antiperspiran pada deodoran tidak benar-benar menghentikan keringat berlebih di tubuh.
Mengutip laman Huffingtonpost, saat tubuh berhasil beradaptasi, kelenjar keringat pun dapat mengatasi keringat yang berlebih dengan sendirinya. Para ahli bahkan yakin berkurangnya keringat bukan dipicu bahan yang terdapat pada deodoran. Justru mereka menyarankan pengguna deodoran untuk mengganti merek deodorannya setiap enam bulan sekali. "Ini ide yang baik untuk mencegah resistensi," kata Asisten Profesor Dermatologi di University of Southern California, dr. Han Lee.
Terkait pembuat deodoran yang membedakan produknya untuk pria dan wanita, para ahli memandang upaya itu hanya strategi pemasaran perusahaan dan tidak berpengaruh pada penggunanya. Perbedaan hanya terletak pada kemasan dan aroma saja.
Hal yang harus diingat adalah zat yang terkandung di deodoran memiliki dampak yang mengkhawatirkan dari segi kesehatan jika digunakan oleh anak-anak. Peneliti Kanker Senior di Universitas Reading, Philippa Darbre mengatakan penggunaan deodoran pada anak-anak dapat mengganggu hormon dan mempengaruhi perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar